Apple Imingi RI Investasi Rp1,6 T, Mau Bangun Pabrik Aksesoris
Yogyakarta, PaFI Indonesia — Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebut Apple mengajukan proposal investasi baru senilai US$100 juta atau setara Rp1,6 triliun (asumsi kurs Rp15.940 per dolar AS) di tengah larangan penjualan iPhone 16 series.
Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif mengatakan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang masih mengkaji tawaran proposal baru Apple itu bersama jajarannya.
“Pak Menteri sudah melakukan rapat pimpinan internal di Kemenperin membahas proposal Apple tersebut. Rapim sudah dilakukan tadi pagi,” ujar Febri di Kantor Kemenperin, Jakarta, Kamis (22/11).
Dalam proposalnya, Apple menyampaikan rencana investasi sebesar Rp1,6 triliun itu akan dialokasikan untuk beberapa proyek strategis di Indonesia selama dua tahun ke depan.
Investasi ini mencakup pembangunan pabrik Mesh AirPods Max di Bandung, Jawa Barat, yang ditargetkan mulai produksi pada Juli 2025.
Selain itu, Apple juga merencanakan pembangunan pusat pengembangan produk (product development center) serta pendanaan untuk Pabrik Aksesoris Academy di Indonesia.
Rencana tersebut termasuk pembangunan Apple Academy keempat di Bali dan kelima di Jakarta, yang dijadwalkan rampung pada Juni 2026.
Febri mengatakan Kemenperin akan melakukan kajian lebih lanjut terkait nilai investasi tersebut. Pemerintah perlu memastikan apakah investasi Pabrik Aksesoris sebesar Rp1,59 triliun
itu adil bagi Indonesia jika dibandingkan dengan negara tujuan investasi Apple lainnya seperti Vietnam dan India.
“Berkeadilan, pertama (apakah) berkeadilan bagi Indonesia dibandingkan dengan negara-negara tujuan investasi Pabrik Aksesoris lainnya seperti Vietnam, India dan beberapa negara lainnya?” ungkap Febri.
Selain itu, Kemenperin juga menilai dampak investasi ini terhadap investor ponsel, komputer genggam, dan tablet (HKT) lainnya di Indonesia. Febri menegaskan investasi Pabrik Aksesoris harus memberikan manfaat nyata bagi Indonesia, terutama dalam hal penciptaan lapangan kerja.
“Kami berharap juga bahwa investasi Pabrik Aksesoris bisa menyerap tenaga kerja yang banyak,
kalau seandainya mereka investasinya terutama bisa menjadikan beberapa industri dalam negeri di Indonesia,
bisa digunakan sebagai bagian dari global value chain-nya,” pungkasnya.