Apa itu Kolam Pipi Monyet, Ide Dharma-Kun Tangani Masalah Air Jakarta?
Yogyakarta, PaFI Indonesia — Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 Dharma Pongrekun menawarkan kolam pipi monyet sebagai salah satu solusi menangani masalah air di Jakarta. Apa sebenarnya kolam pipi monyet ini?
Solusi pertama yang ditawarkan Dharma untuk masalah air adalah melakukan normalisasi dan naturalisasi 13 sungai yang mengalir di DKI Jakarta.
Kemudian, ia juga akan membangun Kolam Pipi Monyet untuk menampung limpahan air hujan agar tidak terbuang percuma.
“Kolam Pipi monyet untuk menampung banjir kiriman untuk mengganti air hujan. Air tawar ini dapat menjadi air bersih dengan teknologi PDAM dan pipanisasi. Jadi warga Jakarta jangan pusing karena solusinya sudah ada,” katanya saat debat Pilkada DKI Jakarta 2024 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/11).
Kolam pipi monyet disebutnya sebagai penampung air hujan dan air dari sumber-sumber lain yang melimpah, agar tidak terbuang langsung ke saluran air dan berujung ke laut. Kolam ini nantinya akan dibangun di banyak tempat.
Dharma menegaskan air tidak boleh dibuang langsung ke laut melainkan perlu dimasukkan ke tanah.
“Debit hujan turun kami sudah persiapkan Kolam Pipi Monyet di RPATRA maupun di lapangan basket, tenis ada hidden dumb. Jadi airnya dapat dikonsumsi warga Jakarta, jadi tidak perlu lagi membeli air galon,” tuturnya.
Sebelumnya, Dharma menjelaskan kolam ini terinspirasi dari filosofi pipi monyet.
“Pipi monyet adalah filosofi alam semesta, di mana monyet menerima berkah berupa makanan kemudian dia simpan di pipinya,” kata Dharma pada Sabtu (28/9), dikutip dari Detikcom.
Menurutnya, ketika debit air sedang tinggi maka perlu disiapkan kolam yang menampung air hujan,
sehingga bisa dijadikan cadangan ketika musim kemarau.
“Ketika debit air, kita perlu menyiapkan kolam yang menampung air hujan sehingga ketika masa kemarau menjadi cadangan. Jangan dibuang ke laut. Sehingga bisa air minum apabila menggunakan teknologi desalinasi, daripada ketika sudah dibuang ke laut kemudian dijadikan air minum, biayanya mahal,” tutur Dharma.
Menurutnya, air adalah rezeki dari Tuhan Yang Maha Esa. Maka air harus dikelola dengan baik.